5 Kesalahan Fatal Band Pemula Saat Sewa Sound System yang Bikin Performa Hancur
Uncategorized

5 Kesalahan Fatal Band Pemula Saat Sewa Sound System yang Bikin Performa Hancur

Lo pasti pernah ngalamin ini. Latihan di studio bagus banget, semua kompak. Tapi pas manggung, suara gitar kayak kaleng, vokal ilang, bass cuma bunyi “ngung” doang. Penonton pada ngobrol sendiri.

Gue sebagai sound engineer 8 tahun mau kasih tau: 90% masalahnya bukan di skill main lo. Tapi di sewa sound system yang salah approach.

Dan yang paling nyebelin? Kesalahan-kesalahan ini diulang terus sama band pemula. Nggak pernah belajar dari pengalaman.


1. “Pokoknya Kencang!” – Volume Bukan Segalanya

Kesalahan paling klasik. Band pemula mikir: yang penting suara kencang. Sewa sound system yang watt-nya gede, terus dipaksa maksimal. Hasilnya? Feedback meraung-raung, suara pecah, penonton tutup kuping.

Studi Kasus: Band rock di kampus mau tampil di acara dies natalis. Mereka maksa soundman set volume sampai clipping. Hasilnya? Di lagu kedua, speaker utama blown. Acara berhenti 30 menit. Malu banget kan?

Data Point: 70% masalah sound di gig kecil berasal dari gain structure yang salah, bukan kurang power.

Cara Benerin:

  • Sound check dengan volume normal obrolan (70-80 dB)
  • Trust your soundman – mereka lebih tau kebutuhan venue
  • Ingat: clarity > loudness

2. Gak Ada Soundcheck yang Bener – “Pokoknya Ngebeat!”

Banyak band datang mepet, langsung main. “Ah, soundcheck nggak penting. Yang penting ngebeat!” Eh, pas nyanyi, monitor kosong melompong. Main kayak orang bisu.

Yang Harus Dilakukan Sebelum Main:

  • Dateng 2 jam sebelumnya
  • Test semua channel satu per one
  • Minta mix monitor yang sesuai kebutuhan masing-masing
  • Cek semua kabel dan connection

Common Mistake: Semua personil test barengan. Hasilnya? Soundman nggak bisa dengar dengan jelas apa yang perlu diadjust.

Tips Practical: Soundcheck urutan: drum kick & snare dulu, terus bass, gitar, terakhir vokal. Satu per satu. Jangan serentak.


3. “Speaker Cuma 2 Juga Enough” – Underestimate Ruangan

Lo manggung di lapangan luas, tapi sewa sound system cuma 2 speaker 15″. Atau di ruangan sempit, malah sewa line array yang kelewat besar. Salah perhitungan.

Aturan Simpel:

  • Ruangan < 100 orang: 2x speaker 12″ atau 15″
  • Ruangan 100-300 orang: 4x speaker 15″ + subwoofer
  • Outdoor: minimal 4x speaker + 2x subwoofer

Studi Kasus: Band acoustic mau tampil di kafe kecil 50 kursi. Mereka sewa full PA system kayak buat konser. Hasilnya? Suara terlalu keras, customer pada keluar. Owner kafe marah.

Cara Hitung: Tanya ke rental: “Buat venue sekian orang, cukup nggak system-nya?” Jangan malu nanya.


4. Gak Paham Kebutuhan Power Masing-masing Instrumen

Ini yang bikin soundman sebel. Semua minta kencang di monitor. drummer minta vokal keras, vokal minta drum keras, gitar minta semuanya keras. Hasilnya? Monitor feedback, semua denger suara jelek.

Kebutuhan Monitor yang Ideal:

  • Vokal: denger diri sendiri + sedikit drum
  • Guitar: denger guitar + vokal
  • Bass: denger bass + drum
  • Drum: denger drum + vokal

Tips Practical: Bikin stage plot sederhana. Kasih ke soundman sebelum gig. Jadi mereka tau posisi dan kebutuhan masing-masing.


5. “Ah, Soundman Pasti Tau” – Gak Komunikasi

Banyak band dateng, main, pulang. Gak ngobrol sama soundman. Padahal soundman itu partner lo. Bukan tukang sound doang.

Yang Perlu Dikasih Tau ke Soundman:

  • Genre musik lo apa
  • Lagu yang paling intense (biar mereka prepare headroom)
  • Ada bagian khusus yang butuh highlight (solo, break, dll)
  • Siapa yang biasanya lead (vokal utama)

Common Mistake: Marah-marah ke soundman pas lagi perform. Itu professional banget. Kalau ada masalah, kasih signal yang jelas. Jangan teriak-teriak di atas panggung.


Kesimpulan: Sound System itu Partner, Bukan Musuh

Jadi, masih mau asal sewa sound system tanpa persiapan?

Inget: penonton nggak peduli lo pake speaker mahal atau murah. Yang mereka denger adalah hasil akhir. Dan hasil akhir itu 50% ditentukan oleh cara lo memanfaatkan system yang ada.

Sewa sound system yang tepat + komunikasi yang baik = performa yang memorable.

Band yang profesional itu bukan cuma jago main musik. Tapi juga paham bagaimana musik mereka harus didenger oleh penonton.

Mulai gig berikutnya, coba approach yang berbeda. Perlakukan sound system dan soundman sebagai bagian dari band lo. Hasilnya? Bakal beda banget.

Trust me, gue udah liat ratusan band yang “mediocre” jadi keliatan amazing karena paham sound. Dan band yang technically amazing jadi berantakan karena ngabaikan ini.

Lo pilih yang mana?

Anda mungkin juga suka...